Tuhan,
Kau sudah takdirkan
semua dalam catatan suci
Kau tulis setiap
lembarnya dengan untaian kata yang nyata
Tuhan,
Betapa keras hati
ini
Bahkan saat Kau
turunkan musibah yang amat dahsyat
Ku tak dapat
merasakan kepedihan
Tuhan,
Semua menangis
Mereka menangis akan
peringatan yang Kau turunkan
Air mata kesaksian
Namun, mengapa aku
hanya terbengong?
Tuhan,
Aku hanya bisa
meratapi kebekuan hatiku
Saat semua menyebut
asma suci-Mu
Saat semua
meneteskan air mata atas kuasa-Mu
Aku hanya bisa
berucap lirih menyebut asma-Mu
Namun, hati ini
sedikit pun tak bergetar
Tuhan,
Seorang yang selama
ini dipandang hina oleh semua orang
Seorang yang selama
ini dicibir oleh semua orang
Ku lihat ia pun
sampai menangis
Berulang ia menyeka
air matanya
bibirnya bergetar ketakutan
wajahnya pucat tak secerah biasanya
Sedang aku?
Atau aku lebih hina
dari dia?
Tuhan, semua
menangis mengingat keluarganya dirumah
Namun, sedetik pun
aku tak ingat ibu dan ayah
Begitu durhakanyakah
diriku ini?
Tuhan,
Kali ini mataku
berkaca-kaca
Air mata terbendung
dalam pelupuk mata
Namun, itu bukan air
mata ketakutan seorang hamba
Melainkan, air mata
seorang yang keras hatinya
Tuhan,
Aku menangisi diriku
sendiri yang tak bisa menangis
Tuhan Penguasa
Segala
Lunakkanlah hati
hamba-Mu ini
With love
cansema
Tidak ada komentar:
Posting Komentar