Sesuatu yang menurutmu baik untukmu, belum tentu baik menurut Allah untukmu.
Dan sesuatu yang menurutmu buruk bagimu, belum tentu buruk menurut Allah bagimu”.
“Wahai
Allah, aku meminta kepada-Mu kecintaan kepada-Mu, Kecintaan kepada
orang yang mencintaimu, serta aku meminta amalan yang dapat mengantarkan
aku kepada cinta-Mu.”
Kumpulan Karya SANsekertaa
Dan inilah nyata yang terukir di balik kefanaan dunia, yang terekam oleh sandiwara semesta. Dan inilah fakta yang hanya terungkap akan bisikan makna, yang tercipta bagai halusinasi masa. Dan inilah hasil imajiku yang tertuang dalam tuisan, yang mungkin hanya menjadi iklan dalam kehidupan kalian. :) selamat membaca
Minggu, 18 Januari 2015
Sabtu, 17 Januari 2015
JANJI INSINYUR PERTANIAN
ambil cangkul mu..
kita bekerja tak jemu-jemu..
La..laa.laaa
Pagi yang indah. Seindah
hari-hari Sofia selama di kampung tempat kelahiran ibunya. Mulutnya yang mungil
terus saja mendendangkan lagu yang baru diajarkan neneknya beberapa hari lalu.
Hari ini adalah hari yang ia
tunggu-tunggu. Setelah semalaman ia tidak bisa tidur karna terus terbayang
betapa menyenangkannya bisa turun ke sawah memanen tomat dengan tangannya
sendiri.
“nenek, apakah ini sudah pagi?”
tanyanya malam itu.
“tidurlah, sekarang masih pukul
11 malam” jawab nenek sambil membenahi selimut sofia yang sudah tak beraturan.
THE VIOLIST
#scansema :)
Ada yang diam termenung tanpa harapan di hadapan sebuah gundukan tanah dengan papan kayu pada ujung-ujungnya. Tentu ia takkan pernah lupa. Masa di mana seakan ia ingin mengubur dirinya hidup-hidup bersama raganya agar ia tak sanggup bangkit kembali pada sang fana.
Ada yang diam termenung tanpa harapan di hadapan sebuah gundukan tanah dengan papan kayu pada ujung-ujungnya. Tentu ia takkan pernah lupa. Masa di mana seakan ia ingin mengubur dirinya hidup-hidup bersama raganya agar ia tak sanggup bangkit kembali pada sang fana.
Hingga ingin kumusnahkan hatinya agar semua yang ia rasakan
hilang tenggelam. Aku merasa berhutang nyawa padanya. Ini semua salahku. Aku
malu. Sungguh malu. Ingin rasanya kutinggalkan jas putih serta predikat dokter
yang selalu mengawali namaku. Semestinya kutolong orang itu.
Aaahh, mengapa dulu aku begitu bodoh. Hanya karena masalah biaya, aku
tidak mau menolongnya. Pertama, ia datang ke rumah sakit dimana aku bekerja, ia
sedang membawa adik perempuannya yang terkulai lemah. Lemah tak berdaya karena
harus berjuang bergulat dengan penyakit yang dideritanya, Arteriosklerosis.
Sejenis penyakit pada penyumbatan pembuluh darah.
TEMAN KHAYALAN
“Ah, tidak. Aku lebih senang di sini melihat mereka bermain”
“Aku Mona” Ucap gadis kecil berwajah pasi seraya mengulurkan
tanggannya yang mungil ke hadapanku. Tangan kirinya menggendong boneka teddy
bear dan menggenggam sebuah kotak musik dengan ukiran kembang jawa.
“Nana” Aku pun membalas uluran tangannya yang terasa dingin dengan
cuaca sehangat ini. Wajahnya masih asing bagiku atau lebih tepatnya aku belum
pernah melihatnya di panti ini.
“Kamu anak baru yaa?” Tanyaku sambil mengamati kotak musik yang
digenggamnya erat.
Ia menggeleng.
Satu detik. Dua detik. Sing.. Hening.
“Kenapa kau tidak bermain dengan teman-teman mu?” Tanyanya kembali
“Bukankah sudah ku jawab pertanyaanmu itu. Aku lebih senang di sini
melihat mereka bermain” Jawabku sambil memainkan ujung rambutku yang keriting.
“Pergilah. Bermainlah dengan mereka. Aku yakin mereka akan senang.”
Ucapnya sedikit memaksa.
“Tidaaaaak!!” Tanpa kusadari suaraku pun bergetar, air mataku
menetes tanpa perlu dikomando. Tiba-tiba rasa benciku memuncak. Aku membenci
keaadaanku saat ini.
TATKALA BINTANG HANYA BISA MEMBISU
#scansema
“Ayah, aku benci bintang-bintang disana” ucap Sandra seranya mendongak menatap kerlipan bintang dalam kesunyian malam. “Mereka hanya bisa terdiam ketika manusia di bumi sangat membutuhkan mereka sebagai teman dalam kesendirian” lanjut Sandra.
“Ayah, aku benci bintang-bintang disana” ucap Sandra seranya mendongak menatap kerlipan bintang dalam kesunyian malam. “Mereka hanya bisa terdiam ketika manusia di bumi sangat membutuhkan mereka sebagai teman dalam kesendirian” lanjut Sandra.
Sunyi. Ya, anggap saja malam ini sunyi. Hanya ada Ayah
dan Sandra dalam kesunyian larut malam ini.
“memangnya Sandra membutuhkan apa dari sang bintang?”
Tanya sang Ayah.
“Sandra pengen terbang diantara mereka, Yah. Sandra
pengen meneriaki mereka supaya mereka lebih peka.” Terang Sandra sambil
memainkan ujung jarinya.
“lebih peka??” Tanya ayah menegaskan ucapan anak semata
wayangnya.
Tidak jarang memang, mereka menghabiskan waktu berdua
tuk sekadar mengobrolkan hal yang mulanya penting hingga hal paling tidak
penting bahkan bisa dikatakan tak logis.
“iya, Yah. Banyak yang bilang kalau kita sedang banyak
masalah maka lihatlah bintang, maka pancaran sinarnya akan menenangkanmu.”
Jelas Sandra yang notabene masih dalam usianya yang ke 8.
“lalu?” respon ayah singkat.
“aku tidak demikian,Yah.”
Minggu, 02 Februari 2014
SAJAK INI TENTANG AKU
sajak ini tentang diriku
tentang aku yang hanya bisa diam membisu
tentang aku yang hanya bisa diam terpaku
dan tentang aku yang mengenal dirimu
ini doa tentang kita
yang berjalan di atas duri kehidupan
yang harus tetap bersama
untuk saling menguatkan
ini kisah drama picisan manusia
yang terbungkus cantik tiada noda
terpampang mewah bak fatamorgana dunia
dan harus terpaksa tersadar
kita berada di dalamnya
kisah ini diskripsikan tentang kita
yang selalu rumit tanpa adanya titik terang
yang terbelit dalam relung ketidakpastian
hingga kita tersadar
hanya kita yang bisa menyelesaikannya
Kamis, 15 November 2012
MUSHAF KESAYANGAN TUK AYAH TERCINTA
Hari kian berlalu. Segala
pengalaman dan perjuangan hidup telah banyak ayah dapatkan daripada diriku yang
masih bisa dikatan sebagai anak bau tanah. Setiap aku bersama ayah, aku selalu
merasakan kedamaian dan ketentraman. Aku selalu merasa ayah akan selalu
menjagaku, memelukku jikalau aku mulai meringsut lemah tak berdaya akibat
persaingan hebat kehidupan dunia. Ayah selalu menepuk pundakku dengan penuh
kenyakinan, ia membisikkan kalimat motivasi padaku agar aku tetap berdiri tegap
walau dunia tak merestuinya.
Langganan:
Postingan (Atom)